Tutorial Konfigurasi Backup & Restore
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Kali ini Saya akan memberikan tutorial bagaimana cara backup & restore data.
Sebelum melakukan konfigurasi, perlu Kita ketahui sedikit tentang Backup & Restore.
Backup dapat diartikan sebagai proses membuat salinan data sebagai cadangan saat terjadi kehilangan atau kerusakan data asli. Salinan data yang dibuat disebut dengan “data backup”. Manfaat dari proses backup diantaranya, mengembalikan kondisi suatu sistem komputer yang mengalami kerusakan atau kehilangan data, mengembalikan suatu file yang tanpa sengaja terhapus atau juga rusak.
Restore dan recovery adalah proses penting setelah backup. Backup akan menjadi sia-sia bila proses pengembalian dan perbaikan data sistem sulit dilakukan. Untuk mencapai tujuan ini ada beberapa pendekatan yang harus diperhatikan, yaitu proses backup harus dilakukan dengan aturan yang jelas, hindari membackup dengan sembarangan dengan tidak terstruktur. Selain itu, banyak software yang ada di pasaran (baik gratis maupun berbayar) yang memberikan kemudahan backup data. Dengan software yang sama biasanya proses restore dan recovery data akan lebih mudah dilakukan. Beberapa software backup memiliki fasilitas penjadwalan otomatis proses backup. Fitur ini sangat bermanfaat untuk digunakan karena menjamin proses backup selalu dilakukan dengan teratur.
Untuk OS nya, Kita memerlukan :
- Windows Server 2012 (SERVER)
- Windows 10 (CLIENT)
Nah Setelah Kita install ke-2 OS itu, Kita langsung saja konfigurasi Backup & Restore nya.
Backup Data
1. Berikut adalah settingan IP Server nya.
2. Lalu add roles and features.
3. Centang Skip this page by default, lalu klik next.
4. Pilih Role-based or feature-based installation, lalu klik next.
5. Untuk server selections, langsung next saja.
6. Untuk server roles, langsung next saja.
7. Untuk features, centang windows server backup. Lalu klik next.
8. Untuk confirmation, centang restart the destination server automatically if required. Jika muncul tampilan seperti dibawah ini, klik yes saja.
9. Setelah tercentang, klik install.
10. Setelah proses instalasi selesai, klik close.
11. Buka Windows server backup.
12. Buka Backup schedule dilocal backup.
13. Untuk yang pertama Kita klik next saja.
14. Untuk backup configuration, pilih full server karena itu direkomendasikan. Setelah itu klik next.
15. Untuk specify backup time, pilih more than once a day. Setelah itu, klik next.
16. Untuk specify destination type, pilih backup to shared network folder. Setelah itu klik next.
17. Jika muncul tampilan seperti dibawah ini, klik OK.
18. Kita buat dulu folder backup nya didirektori C.
19. Lalu buka backup schedule lagi. Untuk specify remote shared folder, isi location nya seperti gambar dibawah ini. Lalu npilih Inherit untuk access control.
20. Klik kanan file backup nya, lalu share with specific people.
21. Nah disini langsung klik share.
22. Lalu klik done.
23. Lalu buka system.
24. Saya sudah mengganti computer name nya menjadi server.
25. Buka backup schedule, Untuk yang pertama langsung klik next saja.
26. Untuk nackup configuration, pilih full server karena itu direkomendasikan. Setelah itu klik next.
27. Untuk backup time, pilih more than once a day. Lalu add beberapa available time ke scheduled time, setelah itu klik next.
28. Untuk destinations type, pilih backup to a shared network folder. Lalu klik next.
29. Isi location seperti gambar dibawah ini, jika muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, Isi username & password server untuk register. Setelah itu klik OK, lalu next.
30. Untuk confirmation, langsung klik finish saja.
31. Lalu close.
32. Buka backup once, lalu untuk yang pertama pilih different options. Setelah itu klik next.
33. Untuk backup configuration, pilih custom. Setelah itu klik next.
34. Sebelumnya Saya sudah membuat folder Data yang berisi file.txt
35. Lalu add items.
36. Pilih folder yang sudah Kita buat tadi.
37. Lalu klik next.
38. Untuk destinations type, pilih remote shared folder. Setelah itu klik next.
39. Lalu isi location & ubah access control nya menjadi inherit. Setelah itu klik next.
40. Untuk confirmation Kita langsung klik backup saja.
41. Lalu tunggu backup progress.
42. Jika sudah selesai, bisa Kita lihat status nya sudah complete.
43. Nah bisa dilihat didescription nya bahwa backup sudah successful.
Restore Data
44. Sekarang Kita coba hapus folder yang sudah Kita backup tadi.
45. Sekarang buka recovery wizard. Untuk yang pertama pilih backup stored on another location, lalu klik next.
46. Untuk specify location type, pilih remote shared folder. Setelah itu klik next.
47. Untuk specify remote folder, isi seperti gambar dibawah ini. Setelah itu klik next.
48. Untuk select backup date, langsung klik next saja.
49. Untuk select recovery type, pilih files and folders. Setelah itu klik next.
50. Pilih location dimana sebelumnya Kita meletakan folder yang tadi Kita ingin restore. Setelah itu Klik next.
51. Untuk specify recovery options, pilih another location. Lalu pilih direktori nya, setelah itu klik OK.
52. Lalu klik next.
53. Untuk confirmation, langsung klik recover saja.
54. Nah bisa dilihat, status nya complete alias berhasil.
55. Bisa dilihat juga didescription bahwa status recover nya successful.
56. Kita juga bisa cek langsung difile manager bahwa folder nya sudah ada kembali.
Sekian dari postingan kali ini.. Kurang lebihnya mohon maaf..
Wassalamu'allaikum Wr. Wb.
0 komentar:
Posting Komentar